Sahabat, dalam kehidupan ini, masalah demi masalah menghampiri kita. Bahkan, tidak ada satu manusia pun yang luput dari masalah. Mari menyikapi masalah dengan benar. Masalah adalah sebuah “keharusan” sebagai takdir karena kita adalah MANUSIA. Perhatikan Firman Allah di dalam Alquran berikut ini : “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan”. (QS. Al Anbiyaa’ : 35)
Ayat di atas menjelaskan kepada kita, bahwa Allah akan menguji kita dengan kebaikan dan keburukan selama kita masih hidup di dunia. Dan, Satu-satunya cara untuk terlepas dari segala ujian dari Allah adalah KEMATIAN. Dengan begitu, selama kita masih hidup di dunia ini maka ujian (masalah) adalah KENISCAYAAN. Baik ujian bersifat kebaikan maupun keburukan.
Poin Pertama :
Ujian hidup akan selalu kita alami selama kita masih hidup di dunia, ini adalah KETETAPAN Allah yang harus kita terima.
Yang menarik adalah jika keburukan yang datang itu bertubi-tubi?
Ada keadaan segolongan manusia, yang mendapat masalah hidup berupa keburukan yang datangnya bertubi-tubi, bahkan masalah satu belum selesai sudah disusul masalah lain yang tidak kalah rumitnya. Setiap manusia memiliki masalah itu adalah kewajaran, namun jika masalah tersebut datang secara bergelombang dan seperti tidak terlihat kapan akan selesai, ini yang tidak wajar. Anda memerlukan KEAJAIBAN untuk mengakhiri keadaan ini.
Sekarang, jujurlah pada diri anda sendiri, apakah selama anda berusaha mengatasi masalah anda mengandalkan diri anda sendiri? Ataukah anda sudah meminta pertolongan kepada keluarga atau kerabat, teman kerja, atau mungkin lembaga seperti perbankan untuk menyelesaikan masalah anda?
Jujurlah saudaraku. Dalam menyelesaikan masalah anda selama ini apa yang anda andalkan. Diri anda sendiri atau orang lain? Jawab dengan tegas.
Dan apakah itu sudah berhasil menyelesaikan masalah anda. Mengapa belum teratasi? Atau mungkin malah masalah anda terasa lebih berat dari hari ke hari. Mengapa demikian?
Jawabannya adalah karena anda dalam menyelesaikan masalah mengandalkan diri anda sendiri dan orang lain.
Anda dan orang lain tidak akan mampu menyelesaikan masalah masalah yang bertubi-tubi tersebut. Yang anda butuhkan adalah KEAJABIAN, yaitu pertolongan ALLAH. Andalkan Allah. Jangan bebankan masalah berat pada diri anda yang lemah, atau kepada orang lain yang mereka sudah cukup sibuk mengurusi diri mereka sendiri.
Bagaimana mendatangkan pertolongan Allah?
Ayat di atas menjelaskan kepada kita, bahwa Allah akan menguji kita dengan kebaikan dan keburukan selama kita masih hidup di dunia. Dan, Satu-satunya cara untuk terlepas dari segala ujian dari Allah adalah KEMATIAN. Dengan begitu, selama kita masih hidup di dunia ini maka ujian (masalah) adalah KENISCAYAAN. Baik ujian bersifat kebaikan maupun keburukan.
Poin Pertama :
Ujian hidup akan selalu kita alami selama kita masih hidup di dunia, ini adalah KETETAPAN Allah yang harus kita terima.
Yang menarik adalah jika keburukan yang datang itu bertubi-tubi?
Ada keadaan segolongan manusia, yang mendapat masalah hidup berupa keburukan yang datangnya bertubi-tubi, bahkan masalah satu belum selesai sudah disusul masalah lain yang tidak kalah rumitnya. Setiap manusia memiliki masalah itu adalah kewajaran, namun jika masalah tersebut datang secara bergelombang dan seperti tidak terlihat kapan akan selesai, ini yang tidak wajar. Anda memerlukan KEAJAIBAN untuk mengakhiri keadaan ini.
Sekarang, jujurlah pada diri anda sendiri, apakah selama anda berusaha mengatasi masalah anda mengandalkan diri anda sendiri? Ataukah anda sudah meminta pertolongan kepada keluarga atau kerabat, teman kerja, atau mungkin lembaga seperti perbankan untuk menyelesaikan masalah anda?
Jujurlah saudaraku. Dalam menyelesaikan masalah anda selama ini apa yang anda andalkan. Diri anda sendiri atau orang lain? Jawab dengan tegas.
Dan apakah itu sudah berhasil menyelesaikan masalah anda. Mengapa belum teratasi? Atau mungkin malah masalah anda terasa lebih berat dari hari ke hari. Mengapa demikian?
Jawabannya adalah karena anda dalam menyelesaikan masalah mengandalkan diri anda sendiri dan orang lain.
Anda dan orang lain tidak akan mampu menyelesaikan masalah masalah yang bertubi-tubi tersebut. Yang anda butuhkan adalah KEAJABIAN, yaitu pertolongan ALLAH. Andalkan Allah. Jangan bebankan masalah berat pada diri anda yang lemah, atau kepada orang lain yang mereka sudah cukup sibuk mengurusi diri mereka sendiri.
Bagaimana mendatangkan pertolongan Allah?
Langkah pertama, kita harus bertaubat. Bisa jadi masalah yang bertubi-tubi datang tersebut adalah akibat dari dosa-dosa yang kita lakukan.
Maha Suci Allah yang tidak pernah menzhalimi hambaNya. Kita lah yang menganiaya diri kita sendiri. Satu-satunya alasan mengapa Allah mengijinkan azab menimpa kita adalah….DOSA.
oleh sebab itu, bertaubatlah dengan taubat yang benar, yaitu taubat dengan diiringi penyesalan dan taubat yang diiringi dengan perbaikan perbuatan.
Allah Maha Pengampun atas dosa-dosa hambaNya, maka janganlah berputus asa dari Rahmat dan ampunanNya.
Jika dosa-dosa kita telah diampuni dan dihapus maka tidak ada lagi alasan bagi Allah untuk mengijinkan azab menimpa kita. Ini poin pentingnya.
Namun bagaimana, bukankah kita manusia ini tidak bisa luput dari dosa dan kesalahan?
Benar sekali, itulah kenapa kita senantiasa bertaubat setiap hari. Maka kita dianjurkan setiap selesai shalat hendaklah kita meminta ampunan kepada Allah atas segala dosa yang kita lakukan, baik yang sengaja maupun tanpa disengaja.
Poin Kedua :
Dosa adalah satu-satunya alasan datangnya azab. Artinya, jika kita tidak memiliki dosa maka tidak ada alasan bagi Allah untuk menurunkan azab. Maka bertaubatlah setiap saat, karena kita adalah manusia yang tidak bisa luput dari dosa.
Maha Suci Allah yang tidak pernah menzhalimi hambaNya. Kita lah yang menganiaya diri kita sendiri. Satu-satunya alasan mengapa Allah mengijinkan azab menimpa kita adalah….DOSA.
oleh sebab itu, bertaubatlah dengan taubat yang benar, yaitu taubat dengan diiringi penyesalan dan taubat yang diiringi dengan perbaikan perbuatan.
Allah Maha Pengampun atas dosa-dosa hambaNya, maka janganlah berputus asa dari Rahmat dan ampunanNya.
Jika dosa-dosa kita telah diampuni dan dihapus maka tidak ada lagi alasan bagi Allah untuk mengijinkan azab menimpa kita. Ini poin pentingnya.
Namun bagaimana, bukankah kita manusia ini tidak bisa luput dari dosa dan kesalahan?
Benar sekali, itulah kenapa kita senantiasa bertaubat setiap hari. Maka kita dianjurkan setiap selesai shalat hendaklah kita meminta ampunan kepada Allah atas segala dosa yang kita lakukan, baik yang sengaja maupun tanpa disengaja.
Poin Kedua :
Dosa adalah satu-satunya alasan datangnya azab. Artinya, jika kita tidak memiliki dosa maka tidak ada alasan bagi Allah untuk menurunkan azab. Maka bertaubatlah setiap saat, karena kita adalah manusia yang tidak bisa luput dari dosa.
Setelah kita bertaubat, Langkah berikutnya, mari kita datangkan pertolongan Allah yaitu KEAJAIBAN yang kita butuhkan.
Bagimanakah caranya? perhatikan Firman Allah berikut ini : “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu.” (QS. Al Baqarah : 45)
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al Baqarah : 153)
Keterangan angka :
[99]. Ada pula yang mengartikan: Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.
Kedua ayat di atas menjelaskan cara meminta pertolongan kepada Allah. dengan shalat dan sabar maka keajaiban akan datang kepada kita. Shalat yang bagaimana? yang benar dan khusyu’. Yang sabar bagaimana? Sabar dalam menyadari semua yang terjadi pada diri kita adalah KEHENDAK Allah.
Lalu, bagaimana jika sudah shalat dan bersabar tapi Allah tidak segera menolong kita? bahkan tidak sedikit di antara kita merasa justru semakin rumit masalahnya.
Berikut penjelasan Allah di dalam Alquran Surah Al Baqarah ayat 216 :
“….. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
Allah Maha Mengetahui baik yang telah terjadi di masa lalu maupun yang akan terjadi di masa yang akan datang. Dia-lah Allah yang mengetahui apa yang terbaik untuk kita.
Bisa jadi, yang kita butuhkan justru adalah yang tidak kita sukai, dan sebaliknya kita menyukai hal-hal yang justru buruk bagi kita.
Perhatikan ayat berikut ini : “Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal.” (QS. Ali ‘Imran : 160)
Hanya Allah yang dapat menolong anda, tidak diri anda ataupun saudara, teman, kolega ataupun orang lain. Oleh sebab itu, BERTAWAKKAL-lah. Serahkan penyelesaian masalah anda kepada Allah. Allah memiliki cara yang mungkin akal kita tidak sependapat, namun akan kita mengerti pada waktunya. Maka bersabarlah dalam bertawakkal (berserah).
Yang perlu anda lakukan setelah bertawakkal adalah, bersyukur atas segala kejadian yang Allah berikan kemudian. Sadarilah, semua kejadian setelah anda bertawakkal adalah dari Allah, maka syukuri dan terimalah apapun kejadiannya. Jangan menolak dan melawan apa yang Allah kehendaki, karena itu bisa merusak rencana Allah untuk kita.
Jangan mudah menyerah kepada rahmat dan karunia Allah, teruslah konsisten dalam berdiri untuk shalat, sabar dan teguhkan kesabaran. Allah akan menolong kita dan akan mendatangkan keajaiban atas masalah kita jika terbukti kita adalah orang yang beriman.
Poin Ketiga :
Datangkan pertolongan Allah dengan Shalat (yang benar dan khusyu’) dan sabar.
Kesimpulan :
Bagimanakah caranya? perhatikan Firman Allah berikut ini : “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu.” (QS. Al Baqarah : 45)
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al Baqarah : 153)
Keterangan angka :
[99]. Ada pula yang mengartikan: Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.
Kedua ayat di atas menjelaskan cara meminta pertolongan kepada Allah. dengan shalat dan sabar maka keajaiban akan datang kepada kita. Shalat yang bagaimana? yang benar dan khusyu’. Yang sabar bagaimana? Sabar dalam menyadari semua yang terjadi pada diri kita adalah KEHENDAK Allah.
Lalu, bagaimana jika sudah shalat dan bersabar tapi Allah tidak segera menolong kita? bahkan tidak sedikit di antara kita merasa justru semakin rumit masalahnya.
Berikut penjelasan Allah di dalam Alquran Surah Al Baqarah ayat 216 :
“….. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
Allah Maha Mengetahui baik yang telah terjadi di masa lalu maupun yang akan terjadi di masa yang akan datang. Dia-lah Allah yang mengetahui apa yang terbaik untuk kita.
Bisa jadi, yang kita butuhkan justru adalah yang tidak kita sukai, dan sebaliknya kita menyukai hal-hal yang justru buruk bagi kita.
Perhatikan ayat berikut ini : “Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal.” (QS. Ali ‘Imran : 160)
Hanya Allah yang dapat menolong anda, tidak diri anda ataupun saudara, teman, kolega ataupun orang lain. Oleh sebab itu, BERTAWAKKAL-lah. Serahkan penyelesaian masalah anda kepada Allah. Allah memiliki cara yang mungkin akal kita tidak sependapat, namun akan kita mengerti pada waktunya. Maka bersabarlah dalam bertawakkal (berserah).
Yang perlu anda lakukan setelah bertawakkal adalah, bersyukur atas segala kejadian yang Allah berikan kemudian. Sadarilah, semua kejadian setelah anda bertawakkal adalah dari Allah, maka syukuri dan terimalah apapun kejadiannya. Jangan menolak dan melawan apa yang Allah kehendaki, karena itu bisa merusak rencana Allah untuk kita.
Jangan mudah menyerah kepada rahmat dan karunia Allah, teruslah konsisten dalam berdiri untuk shalat, sabar dan teguhkan kesabaran. Allah akan menolong kita dan akan mendatangkan keajaiban atas masalah kita jika terbukti kita adalah orang yang beriman.
Poin Ketiga :
Datangkan pertolongan Allah dengan Shalat (yang benar dan khusyu’) dan sabar.
Kesimpulan :
- Masalah yang datang adalah merupakan takdir kita sebagai manusia.
- Jika masalah bertubi-tubi yang datang, itu karena dosa-dosa kita, mintalah ampunan kepada Allah.
- Hanya Allah yang mampu menolong anda, bukan diri anda, saudara, teman atau orang lain. Hanya Allah SWT.
- Mintalah pertolongan kepada Allah melalui shalat dan sabar. Setelah memohon pertolongan Allah SWT maka berserahlah kepadaNya. Mengeluh dan memaksakan kehendak diri sendiri artinya anda belum berserah kepada Allah. Bertawakkal dan sabar adalah bukti seseorang beriman.
Sumber Artikel : Qiroati Pusat
ConversionConversion EmoticonEmoticon