Al Quran sebagai pedoman hidup untuk mengatur semua yang berkaitan dengan perbuatan manusia di dunia. Dalam aspek hubungan diri sendiri, dengan Tuhannya dan dengan sesama manusia. Kini tuntunan agama Islam mulai dipinggirkan peranannya dari masyarakat, padahal kesejahteraan masyarakat tidak akan tercapai bila mereka tidak beriman dan bertakwa. Sebagaimana diketahui bersama, krisis akhlak sudah begitu melanda para remaja. Penyalahgunaan narkoba, kecanduan minuman keras, zina, begal motor, pergaulan bebas dan banyak lagi, merupakan akibat dari runtuhnya pondasi iman di dalam jiwa mereka.
Dengan menjadikan Al Quran sebagai pedoman kehidupan akan menghasilkan kesejahteraan, akhlak mulia dan peradaban bagi manusia. Hal tersebut mengharuskan seseorang untuk mengambil dan melaksanakan ketentuan-ketentuan dan syariah Islam. Berbagai interaksi yang dilakukan manusia, baik interaksi manusia dengan Tuhannya, dengan dirinya sendiri, ataupun dengan sesamanya.
Menjalani kehidupan di dunia merupakan sebuah perjalanan yang sikat menurut pandangan kaum muslimin. Tujuan hidup sebenarnya ialah menggapai ridho Allah SWT agar kehidupan kelak di akhirat berbahagia. Tapi banyak manusia terlena dengan pesona dunia, mereka rela meninggalkan pondasi dari Al Quran hanya untuk mengejar sesuatu yang bersifat sementara. Kehidupan yang kekal di akhirat ditukar dengan kesenangan yang hanya berlalu sekian waktu saja.
Al Quran Sebagai Pedoman Hidup
Firman Allah Swt merupakan petunjuk sekaligus menjadi dasar hukum bagi manusia dalam menggapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Mulai zaman Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw, utusan Allah Swt datang untuk menyampaikan ajaran Tuhan kepada umatnya. Sebagai manusia yang pasti menemui ajalnya atau meninggal dunia. Sepeninggal mereka, kehidupan umat manusia pasti akan kacau tanpa pegangan atau pedoman. Dengan diturunkannya kitab suci, maka umat manusia memiliki pedoman hidup walaupun mereka telah tiada.
Al Quran merupakan kitab suci yang sempurna, baik itu dalam hal mengatur kehidupan penganutnya, maupun dalam berinteraksi dengan Tuhannya dalam bentuk ritual ibadah yang secara wajib dikerjakan dalam tuntunannya. Semua ajaran Islam tersebut bersumber pada satu kitab suci tersebut. Pada zaman dulu semua persoalan dapat diselesaikan langsung oleh Rasulullah saw. Jika ada persoalan yang sulit dipecahkan, maka Allah memberi petunjuk melalui wahyu. Lalu setelah Nabi dan Rasul wafat, manusia perlu pedoman agar kehidupan mereka tidak berantakan.
Al Quran sebagai pedoman hidup manusia dan umat Muslim khususnya. Jika tanpa pegangan atau pedoman, maka manusia akan kehilangan arah. Perjalanan hidup penuh dengan berbagai persoalan, dari persoalan yang paling ringan sampai yang paling berat. Firman Allah yang dihimpun dalam sebuah kitab yang bernama Al Quran, menjadi petunjuk yang komplit bagi manusia dalam menjalin hubungan dengan Sang Khalik, dengan sesama manusia dan makhluk lainnya.
Sebagian hukum di dalam Al Quran hanya bisa dilakukan oleh negara, seperti hukum-hukum yang berkaitan dengan pemerintahan dan kekuasaan, ekonomi, sosial, pendidikan, politik luar negeri, sanksi pidana, dsb. Aturan tersebut tidak boleh dikerjakan individu dan hanya sah dilakukan oleh imam yakni pemerintah atau yang diberi wewenang. Oleh sebab itulah, menjadikan Al Quran sebagai petunjuk pedoman hidup, tidak bisa 100% kecuali sampai pada penerapan hukum-hukum syariah Islam dalam seluruh elemen kehidupan sepenuhnya.
Umat Islam membutuhkan Al Quran untuk menjalani hidup agar selamat dunia dan akhirat. Apabila manusia tidak mempunyai pedoman hidup, manusia itu akan berbuat sesukanya, bertingkah laku seperti hewan dan melakukan hukum rimba. Sebagai petunjuk agar selaras dalam menyimbangkan kehidupan antar manusia dan lainnya. Merupakan kalam Allah Swt, bukan sebuah syair, puisi ataupun ungkapan para pujangga. Kandungan, isi dan kemurniannya tetap terjaga sepanjang zaman. Kitab suci Al Quran merupakan panduan hidup manusia.
Membaca ayat suci Al Quran tidak sama dengan kita membaca buku dongeng. Ada beberapa aturan yang harus diperhatikan. Bila membaca dengan tidak benar, akan membuat orang yang mendengarnya tidak mendapat pahala. Sebab hukum membaca dan mendengarkan bacaan Al Quran adalah sama. Sebaiknya membaca sesuai dengan ilmu tajwid. Namun, hal terpenting ialah bisa mengamalkan apa-apa yang telah dibacanya tersebut yang sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Allah Swt telah menurunkan Al Quran sebagai pedoman hidup bagi manusia agar selamat dunia maupun akhirat kelak. Faktanya jika hanya memakai akal dan logika, manusia sering keliru mengenal Allah Swt. Untuk membantu manusia mengenalNya dengan maksimal, butuh adanya tuntunan dari Allah Ta’ala. Yaitu berupa wahyu yang diturunkan melalui utusanNya. Dengan adanya wahyu tersebut, maka manusia dengan mudah bisa mengenal Sang Khalik.
Firman Allah Swt merupakan petunjuk sekaligus menjadi dasar hukum bagi manusia dalam menggapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Mulai zaman Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw, utusan Allah Swt datang untuk menyampaikan ajaran Tuhan kepada umatnya. Sebagai manusia yang pasti menemui ajalnya atau meninggal dunia. Sepeninggal mereka, kehidupan umat manusia pasti akan kacau tanpa pegangan atau pedoman. Dengan diturunkannya kitab suci, maka umat manusia memiliki pedoman hidup walaupun mereka telah tiada.
Al Quran merupakan kitab suci yang sempurna, baik itu dalam hal mengatur kehidupan penganutnya, maupun dalam berinteraksi dengan Tuhannya dalam bentuk ritual ibadah yang secara wajib dikerjakan dalam tuntunannya. Semua ajaran Islam tersebut bersumber pada satu kitab suci tersebut. Pada zaman dulu semua persoalan dapat diselesaikan langsung oleh Rasulullah saw. Jika ada persoalan yang sulit dipecahkan, maka Allah memberi petunjuk melalui wahyu. Lalu setelah Nabi dan Rasul wafat, manusia perlu pedoman agar kehidupan mereka tidak berantakan.
Al Quran sebagai pedoman hidup manusia dan umat Muslim khususnya. Jika tanpa pegangan atau pedoman, maka manusia akan kehilangan arah. Perjalanan hidup penuh dengan berbagai persoalan, dari persoalan yang paling ringan sampai yang paling berat. Firman Allah yang dihimpun dalam sebuah kitab yang bernama Al Quran, menjadi petunjuk yang komplit bagi manusia dalam menjalin hubungan dengan Sang Khalik, dengan sesama manusia dan makhluk lainnya.
Sebagian hukum di dalam Al Quran hanya bisa dilakukan oleh negara, seperti hukum-hukum yang berkaitan dengan pemerintahan dan kekuasaan, ekonomi, sosial, pendidikan, politik luar negeri, sanksi pidana, dsb. Aturan tersebut tidak boleh dikerjakan individu dan hanya sah dilakukan oleh imam yakni pemerintah atau yang diberi wewenang. Oleh sebab itulah, menjadikan Al Quran sebagai petunjuk pedoman hidup, tidak bisa 100% kecuali sampai pada penerapan hukum-hukum syariah Islam dalam seluruh elemen kehidupan sepenuhnya.
Umat Islam membutuhkan Al Quran untuk menjalani hidup agar selamat dunia dan akhirat. Apabila manusia tidak mempunyai pedoman hidup, manusia itu akan berbuat sesukanya, bertingkah laku seperti hewan dan melakukan hukum rimba. Sebagai petunjuk agar selaras dalam menyimbangkan kehidupan antar manusia dan lainnya. Merupakan kalam Allah Swt, bukan sebuah syair, puisi ataupun ungkapan para pujangga. Kandungan, isi dan kemurniannya tetap terjaga sepanjang zaman. Kitab suci Al Quran merupakan panduan hidup manusia.
Membaca ayat suci Al Quran tidak sama dengan kita membaca buku dongeng. Ada beberapa aturan yang harus diperhatikan. Bila membaca dengan tidak benar, akan membuat orang yang mendengarnya tidak mendapat pahala. Sebab hukum membaca dan mendengarkan bacaan Al Quran adalah sama. Sebaiknya membaca sesuai dengan ilmu tajwid. Namun, hal terpenting ialah bisa mengamalkan apa-apa yang telah dibacanya tersebut yang sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Allah Swt telah menurunkan Al Quran sebagai pedoman hidup bagi manusia agar selamat dunia maupun akhirat kelak. Faktanya jika hanya memakai akal dan logika, manusia sering keliru mengenal Allah Swt. Untuk membantu manusia mengenalNya dengan maksimal, butuh adanya tuntunan dari Allah Ta’ala. Yaitu berupa wahyu yang diturunkan melalui utusanNya. Dengan adanya wahyu tersebut, maka manusia dengan mudah bisa mengenal Sang Khalik.
Sumber Artikel : Qiroati Pusat
ConversionConversion EmoticonEmoticon