Kata Mutiara Al Quran : 4 Model Keluarga Yang Allah Abadikan Dalam Al-qur’an

Saat membangun keluarga dan tentunya keluarga yang memiliki visi mulia tentu kita membutuhkan model atau contoh atau teladan. Kita membutuhkan model untuk kita ikuti serta contoh dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dalam berkeluarga. Kita bisa menjadikan orang tua, guru atau orang-orang yang kita anggap bijak sebagai model dalam berkeluarga, baik itu kelebihan serta nilai-nilai kebaikan yang dimilikinya untuk kita teladani maupun kekurangan serta keburukan yang pernah mereka lakukan untuk kita hindari.

Sebagai umat Islam, kitapun bisa menelusuri ayat-ayat Al-quran tentang bagaimana kehidupan berkeluarga para nabi dan juga orang-orang mulia yang semua itu sangat layak kita jadikan model dalam berkeluarga. 4 Model keluarga yang Allah abadikan dalam Al-quran yang tentu juga untuk pembelajaran bagi kita adalah :

1. Keluarga nabi Nuh AS

Tentu kita semua sudah tidak asing dengan nabi Nuh AS, kisah hidupnya sudah pernah kita telusuri semenjak masih duduk di bangku taman kanak-kanak ataupun di sekolah dasar. Nabi Nuh AS Allah utus untuk menyeru kaumnya ke jalan Allah namun yang terjadi adalah nabi Nuh AS mendapat perlakuan tidak baik dari kaumnya. Nabi Nuh diolok-olok, terlebih lagi saat ada perintah dari Allah SWT kepada nabi Nuh untuk membangun kapal besar karena akan terjadi banjir besar. Nabi Nuh semakin ditertawakan oleh kaumnya karena rasanya mustahil akan terjadi banjir besar di daerah pegunungan tempat nabi Nuh berdiam.

Pada akhirnya Allahpun menunjukkan kekuasaannya, banjirpun melanda. Nabi Nuh AS bersama orang-orang yang memilih taat mengikutinya naik ke kapal untuk menyelamatkan diri bersama nabi Nuh AS hingga tinggallah orang-orang yang ingkar padanya dan anak serta istrinya termasuk ke dalam golongan orang-orang yang ingkar tersebut.

Ya, ujian dari Allah SWT kepada Nabi Nuh AS memiliki istri dan anak yang ingkar pada Allah dan tidak juga patuh padanya.

2. Model keluarga Asiyah 

Kalau dikisah nabi Nuh AS diatas istrinya yang ingkar maka pada keluarga Asiyah suaminyalah yang ingkar dan durhaka pada Allah SWT. Asiyah seorang wanita yang shaleha, lurus hatinya dan taat pada Allah SWT; Allah uji dengan suaminya yang ingkar, durhaka dan juga kejam yaitu Fir’aun.

Asiyah adalah wanita sholeha yang selalu menjaga kehormatan dirinya, ia selalu memegang teguh ketaatan dan ketakwaannya pada Allah SWT meskipun beragam cobaan yang begitu kejam dari Fir’aun padanya.

3. Model keluarga Ali Imran

Ali Imran bukanlah nabi, hanya manusia biasa namun Allah SWT mengabadikan namanya dalam Al-quran. Ia adalah seorang laki-laki yang shaleh, taat dan bertakwa pada Allah SWT begitu juga dengan istrinya memiliki ketaatan yang ketakwaan yang selaras dengan dirinya. Dari keluarga inilah lahir seorang wanita yang shaleha yang selalu menjaga kesucian dirinya yaitu maryam. Dan, kita semua tau dari rahim maryamlah lahir nabi Isa AS.

4. Model keluarga Muhammad SAW

Dan, yang terakhir adalah keluarga Rasulullah Muhammad SAW, inilah model keluarga terbaik hingga akhir zaman. Keluarga yang semestinya menjadi inspirasi bagi kita dalam hidup berkeluarga.Rasulullah SAW Allah jaga dirinya sejak kecil dengan kejujuran yang melekat dalam dirinya hingga iapun digelari Al-amin. Rasulullah SAW menikah untuk pertama kalinya dengan janda yang shaleh, taat dan kaya yaitu khadijah r.a, setelah khadijah wafat baru Rasulullah menikah lagi dengan wanita-wanita mulia lainnya.

Rasulullah SAW memberikan teladan bagaimana membangun hubungan baik dengan istri, anak-anak bahkan dengan tetangganya. Sudah selayaknya kita menelusuri berbagai teladan kehidupan rasulullah SAW dalam berkeluarga sebagai model terbaik bagi kita.

Dari 4 model keluarga diatas dapat kita tarik beberapa hikmah pembelajaran. Dua model pertama yaitu keluarga nabi Nuh AS dan Asiyah adalah contoh saat ketaatan dimiliki oleh salah satu pasangan saja, dan kita bisa melihat pada akhirnya keluarga ini menjadi keluarga yang tidak utuh serta tidak melahirkan generasi-generasi yang juga memiliki ketaatan dan ketakwaan.

Sementara dua model terakhir adalah model dimana seorang suami yang shaleh bertemu dengan istri yang shaleha, laki-laki istimewa yang selalu memilih jalan taat pada Allah SWT bertemu dengan wanita-wanita mulia yang selalu menjaga diri dan kehormatannya. Dan kita bisa melihat pada akhirnya lahirlah generasi-generasi hebat dari keluarga ini.

Disini kita bisa mengambil pembelajaran keluarga dengan visi mulia yaitu melahirkan generasi-generasi rabbani dimulai dari ketaatan dan keshalehan pasangan suami istri. Bagi yang belum menikah semoga ini menjadi inspirasi agar terus memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ketaatan agar Allah pertemukan juga dengan pasangan terbaik. Dan, bagi yang sudah menikah semoga menjadi inspirasi agar terus berbenah diri, saling mengingatkan serta meningkatkan kualitas ketaatan dan ketakwaan pada Allah SWT.

Sumber Artikel : Qiroati Pusat
Previous
Next Post »
Thanks for your comment