METODE PEMBELAJARAN QIROATI

(KH Dahlan Salim Zarkasy)

          Metode Qiroati ditemukan Oleh KH. Dachlan Salim Zarkasy dari Semarang, metode yang berdiri pada tahun 1970-an, membantu anak-anak dalam mempelajari bacaan Al Qur'an. Beliau mulai mengajar pada tahun 1963. Qiroati merupakan metode tertua karena pada saat itu belum ada metode yang memadai.

              Pada tahun 1986 Kiai Dachlan memulai metode Qiroati dengan menerbitkan buku pelajaran 6 jilid untuk Usia 4-6, setelah penyelesaikan penyusunannya Beliau berpesan supaya tidak sembarang orang mengajarkannya. 

ada beberapa yang harus dilakukan sebagai seorang ustadz dan ustadzah diantaranya adalah

1. Mempunyai Niat yang ikhlas dan sabar hal ini merupakan hal yang utama untuk seorang ustadz pengajar Qiroati karena ini merupakan sebuah tanggung jawab seorang ustadz untuk mendapatkan yang terbaik di hadapan Allah. seorang ustadz yang mengajar Qiroati harus menghilangkan sifat keduniawian ketika mengajarkan Al Quran. karena Allah yang akan memberikan balasan kepadanya, disamping itu seorang ustadz harus bersabar dalam membina dan menuntun anak didiknya. walaupun sudah memaksimalkan tenaga dan fikiran seorang ustadz tidak boleh putus asa dengan kemampuannya dan selalu melakukan evalusai diri.

2. Istiqomah dalam mengajar dan sholat tahajud, hal ini juga termasuk amaliah yang sangat penting untuk membantu dalam membina dan membentuk kejiwaan seorang anak, dalam amaliah inilah doa seorang ustadz untuk para santrinya akan selalu terucapkan. seorang ustadz tidak hanya memberikan pendidikan jasmani saja, namun juga memiliki ghiroh (Mengajar, Mendidik, Membimbing dan Mendoakan).

3. Istiqomah dalam baca Al Qur'an (Tadarus). setelah seorang guru mempunyai niat yang ikhlas dan sabar serta istiqomah dalam bermunajat ada hal yang penting lagi bagi seorang guru untuk menambah kelancaran dalam membina anak didik yaitu tadarus Al Qur'an, seorang guru harus melakukan tadarus supaya terjaga kefasihannnya. karena hal ini juga akan berpengaruh pada kefasihan anak.

Metode Pembelajaran Qiroati
- Prinsip yang menekankan pada Kelancaran, Ketepatan, Kecepatan, dan Kebenaran
- Melakukan tes kenaikan jilid yang dilakukan oleh kepala lembaga (TPQ)
- Mengoperasionalkan alat peraga untuk membantu pembelajaran 
- Mengutamakan standar bacaan guru dengan bersyahadah

Jenis Pembelajaran
- Klasikal Individual
- Klasikal Baca Simak

Jenis Pembelajaran Klasikal Individual
- Untuk usia Pra-TK
- Kelompok berdasarkan jilid yang sama
- satu kelas terdiri dari 10-15 siswa 

Sumber : Qiroati Pusat 
Previous
Next Post »
Thanks for your comment